Pengertian dan Jenis Generator Listrik Berdasarkan Cara Kerjanya Generator listrik dapat dikatakan berfungsi menurut hukum Faraday, dari cara kerjanya. Selain itu, generator dapat bergerak dengan menggunakan berbagai sumber energi, seperti matahari, uap, air, dan lain sebagainya. Misalnya di Pembangkit Listrik Tenaga Air dimana mesin menggunakan air sebagai energi untuk menghasilkan listrik.

Sementara Generator listrik adalah mesin yang dapat mengubah energi gerak (mekanik) menjadi energi listrik (listrik).  Sementara energi mekanik pada generator berasal dari kumparan yang berputar antara kutub selatan dan kutub utara. Saat kumparan berputar, jumlah garis gaya magnet yang dapat menembus saat terjadi perubahan yang sesuai dengan posisi komponen. Sehingga generator dapat menghasilkan arus listrik jenis induksi.

Sementara seorang ilmuwan berhasil menciptakan pembangkit listrik / generator. Yang pada awalnya, ia menemukan bahwa beda potensial yang ditimbulkan antara ujung-ujung penghantar listrik  dapat berpindah langsung ke medan magnet dengan menggunakan tembaga yang berputar pada kutub magnetnya. Sehingga dapat tercipta generator listrik dengan efek ini.

Namun efek ini hanya dapat menghasilkan arus searah yang kecil, karena arus listriknya berlawanan sehingga penggunaan piringan tidak efisien. Selanjutnya ilmuwan mengembangkan generator listrik untuk mengatasi masalah sebelumnya.

Generator listrik menggunakan beberapa magnet yang disusun di sekitar tepi piringan. Dengan demikian komponen tersebut dapat menjaga pengaruh medan magnet pada generator sehingga kelistrikan menjadi stabil. Akan tetapi perkembangan generator listrik ini juga memiliki kekurangan yaitu tegangan yang dihasilkan cukup lemah.

Cara Kerja Generator Listrik

Sementara untuk dapat menghasilkan listrik, maka dibutuhkan komponen medan magnet yang berputar pada kumparan. Medan magnet pada generator biasanya memiliki garis gaya magnet seperti rotor dan stator. Stator merupakan komponen yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet statis.

Sedangkan rotor adalah kumparan yang dililitkan pada inti yang terletak di celah udara stator. Selain itu, rotor selalu berputar dalam medan magnet.

Ketika ada energi yang berputar pada rotor maka akan terjadi perpotongan garis gaya magnet pada kumparan. Sehingga akan terbentuk beda potensial dari kedua kutub kumparan tersebut, sehingga generator dapat menghasilkan listrik.

Jenis Generator Lisrik yang Paling Umum

Jenis Generator

Pada dasarnya genset yang paling umum dibedakan menjadi dua jenis, yaitu genset AC dan DC. Jika melihat dari namanya, kedua jenis genset ini memiliki perbedaan dengan daya listrik yang dihasilkannya. Agar kita bisa lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang generator AC dan DC:

Generator AC

Generator AC (Alternating Current) adalah mesin yang dapat menghasilkan arus listrik bolak-balik. Generator AC umumnya memiliki dua kabel yang memiliki kutub positif dan kutub negatif. Selain itu generator AC juga menggunakan dua buah slip ring yang disambungkan pada setiap ujung kumparan.

Dengan rangkaian seperti ini memungkinkan kedua ujung kumparan tidak saling bersentuhan, karena hanya terhubung ke satu slip ring. Dengan demikian generator mampu menghasilkan arus listrik bolak-balik saat kumparan berputar.

Generator DC

Generator DC (Direct Current) merupakan salah satu mesin yang berguna untuk menghasilkan arus searah. Sama seperti generator AC, generator jenis ini juga memiliki dua kabel yang memiliki kutub positif dan kutub negatif.

Perbedaannya dengan Generator listrik adalah generator DC tidak memiliki slip ring, melainkan memiliki dua buah brush yang terletak di kiri dan kanan kumparan.

Nantinya kedua ujung kumparan yang polaritasnya akan bersentuhan dengan sikat secara bergantian, sehingga generator dapat menghasilkan arus listrik searah